Jumat, 02 Maret 2012

Belajar Ngarang Part 1

Sebuah bayangan nyata untukku




**Jeongmal ihaemothagesseo neoui malman
dodaeche musen saenggakeuro geureoneunde**

Billa tersentak kaget mendengar alarm hpnya bunyi . “billa ayo bangun, udah pagi nih nanti telat lo” . billa sedikit terbangun sambil mengusap air liur yang daritadi udah netes di pipinya “bentar ma, nanggung nih mimpinya” . billa melanjutkan tidurnya sambi mimpiin artis korea favoritnya (Thunder-mblaq) . maklumlah bisa di bilang dia salah satu A+ (fans mblaq) dan lagi tergila-gila sama itu orang yang namanya thunder . hah ? thunder, kayak nama gledek aja .

“YA AMPUN BILLA !!! KENAPA BELUM BANGUN, AYO BANGUN” teriak mama sambil bawa sapu di tangan . “ya ampun ma ampun, iya ini billa bangun” . sambil ngucek mata billa ngeliat jam “jam berapa sih ini, oh masih jam setengah 7 . APA ??? SETENGAH TUJUH” . billa bergegas untuk turun hanya sekedar cuci muka dan gak sempet buat mandi . segera billa menyiapkan semua buku-buku dengan tergopoh-gopoh . “nggak sarapan dulu bill?” kata mama sambil nyiapin sepotong roti buat billa . “gak usah ma, billa nanti sarapan di sekolah aja. Billa berangkat dulu ya ma” sambil lari udah kayak banci di kejar kamtib aja . “iya bill hati-hati kalo naik angkot” .

“aduh nih angkot mana sih lama banget, gak tau apa gue udah telat” ngedumel sendirian di pinggir jalan . “nah akhirnya nongol juga tuh angkot” dengan wajah girang dan sumringah billa cepat-cepat melambaikan tangan buat nyetop itu angkot . segera billa buru-buru naik angkot dan gak sempet lirik kanan kiri . “hai” terdengar suara menyapa dari sebelahnya . “hai” balas billa ketus . “kamu anak sma 21 ya” kata si cowok dengan nada sopan .  “iya” . tak lama kemudian billa sampai di depan gerbang sekolahnya yang udah hampir di tutup . “loe ngapain turun disini?” sambil tergopoh-gopoh ngerapiin baju . “maaf, saya siswa baru di sekolah ini”. Billa ngeliat itu cowok “ohh” . seketika billa tersentak. Kaget, heran, campur aduk jadi satu “oh my god, nih orang mirip banget sama thunder pujaan gue, gak salah nih” . sambil ngucek-ngucek mata kayak orang kelilipan . “neng ayo, jadi masuk gak? Udah telat nih malah diem aja disitu” . sambil setengah tersadar billa buru-buru masuk. “oh iya pak, makasih ya. Ayo kamu masuk juga” billa ngajak anak baru itu sambil muka mringis kegirangan . “ngomong sama sapa ya tuh si eneng, kok pagi-pagi udah ngobrol sendiri kayak orang gila. Hihhh, takut ahh” sambil nutup gerbang .

“Oh ya, by the way nama loe sapa?” tanya billa dengan penuh rasa penasaran . “oh iya lupa, dari tadi kita belum kenalan ya. Nama saya Thundes mbak”. Billa  ketawa ngakak gak percaya “hah? Nama loe thundes, Apaan tuh. Jangan panggil gue mbak, panggil gue billa oke” waktu mereka berdua asik ngobrol, si peppy temen billa nyapa “he bill kemana aja loe jam segini baru dateng” dengan wajah sumringah billa menarik tangan peppy dan memperkenalkan thundes kepada peppy. “pep, kenalin ini anak baru di sekolah kita namanya thundes. Cakep kan?? Wajahnya juga mirip artis idola gue thunder, namanya juga cuma beda r sama s” sambil setengah berbisik pada peppy . “heh ngomong apa sih loe, ayo cepet masuk ada ulangan fisika nih”. peppy tergopoh menyeret tangan billa. “eh pep tunggu, da thundes”. Sambil tersenyum ke arah thundes .
*teettttt ... teettttt*

“haduh nguras otak banget ya bill ulangan fisika tadi” sambil ngeregangin otot-ototnya yang pada kaku . “lho-lho billa kemana? Apa jangan-jangan itu anak ketemuan sama si siapa tadi ya? Oh iya, thundes kali ya. Tapi kok aku aneh ya, perasaan tadi waktu billa mau ngenalin anak baru gak ada siapa-siapa tuh di sebelahnya dia” sambil ngedumel sendiri di depan kelas .

“doorr” sambil ngagetin thundes dari belakang. “eh kamu bill, ada apa?” sambil nyurub bill untuk duduk.” Gak ada apa-apa sih, Cuma pingin ketemu loe aja” sambil senyum-senyum . ketika thundes dan billa sedang asik ngobrol dari kejauhan keliatan batang idung peppy yang secuil sedang ngintipin billa. “tuh anak lagi ngapain sih kok dari tadi pagi aneh, ngomong-ngomong sendiri. Apa kepalanya tadi kejedot ya pas naik angkot” sambil garuk-garuk kepala yang sebenernya sama sekali gak gatel .

*teetttt ... teetttt*

“eh udah masuk thun, gue masuk dulu ya”. Sambil setengah meninggalkan tundes. “eh bill tunggu, nanti waktu pulang aku tunggu di depan ya”. Ngedipin mata yang seharusnya gak perlu. “oke”. Teriak billa kegirangan .

“laa..la..la..laaa” . nyanyiin lagu it’s war mblaq sambil bayangin thundes .”eh tunggu bill, gue mau nanya sama loe” kaget dan berhenti nyanyi. “apaan pep, mau nanya apa loe?” . tarik nafas kuat-kuat.”ehm, sebenernya thundes itu siapa sih? Kok gue gak pernah liat dia di sekolah ini” . dengan muka ternganga melongo billa menjelaskannya dengan penuh semangat 45. “loe gak pernah liat ?? ya ampun, kemana aja sih loe. Hampir tiap hari itu gue sama dia, masa’ loe gak tau sih”. Peppy berpikir panjang sampai dahinya mempunyai kerutan yang berkerut-kerut tapi ketika peppy ingin mengatakan sesuatu kepada billa guru killer muka sangar sedang berjalan menuju kelas mereka. “ayo bill masuk, nanti kena omelan lagi sama tuh guru killer”. Sambil menarik-narik tangan billa, peppy pun berlari sekencang-kencangnya bahkan melebihi atlet lari maraton .

*teettttt ... tettttt*

“hah akhirnya selesai juga pelajaran tuh guru killer ya bill. Bill??”. Celingak-celinguk kayak ibu kehilangan anakknya. “haduh dasar itu bocah, pasti dia lagi ketemuan sama si thundes thundes itu”. Lari di koridor kegirangan seperti akan mendapatkan rejeki durian runtuh. “siang thundes, pulang bareng yuk” sambil narik tangan thundes tapi thundes menghentikan langkah kaki billa dengan gantian menarik tangan billa. “bill tunggu, aku pingin ngomong sesuatu sama kamu”. Dengan muka heran, penasaran bercampur deg-degan billa segera menanggapi perkataan thundes. “emang loe mau ngomong apaan?”. Thundes segera menyeret billa untuk duduk di taman belakang sekolah. “sebenernya aku pingin ngomong ini dari awal, kamu ngeliat aku apa ada satu hal yang ngingetin kamu sama seseorang?”. Thundes membuat perasaan billa jadi tak mengerti sekaligus tak karuan. “kenapa loe tiba-tiba tanya kayak gitu? Iya, loe ngingetin gue sama artis idola gue thunder mblaq”. Sahut billa dengan wajah sedikit tegang. Dengan mengambil nafas panjang thundes mencoba menjelaskan apa yang sebenernya terjadi antara mereka dari awal mereka bertemu. “bill, sebenernya .. sebenernya aku itu gak ada. Aku hanya sekedar imajinasimu saja”. Dengan wajah tak percaya, billa benar-benar kaget dan tak mengerti apa yang di ucapkan oleh thundes. “ngomong apa sih loe thun, jelas loe itu nyata lah buat gue buktinya aja gue sekarang ngobrol dan duduk bareng sama loe”. Sekali lagi thundes mencoba untuk menjelaskan semuanya pada billa. “bill, aku serius. Memang benar kamu menganggap aku nyata tapi nggak buat temen-temen kamu. Aku hampir tak pernah bicara dengan teman-temanmu karena aku memang tak pernah ada”. Seketika hati billa hancur, billa berpikir tak karuan. 

Billa tersadar akan kejadian di pintu gerbang ketika satpam tak melihat ada seseorang di sebelah billa ketika billa mengajak thundes untuk masuk dan billa juga teringat akan peppy yang berkata bahwa dia sama sekali tak pernah melihat thundes ada di lingkungan sekolah. “apa bener yang loe katakan thundes?”. Billa mencoba untuk bertanya sekali lagi demi memperjelas keadaan. “aku benar billa, lihat teman-temanmu. Mereka menganggap kamu sudah tidak waras karena kamu bicara sendiri seperti orang tidak waras”. Dengan jiwa dan perasaannya yang kalut billa mencoba menenangkan diri. “oke, mungkin hanya gue aja yang anggep loe nyata tapi gue cuma pingin bilang ini untuk terakhir kalinya. Gue sayang sama loe, gak peduli loe nyata atau transparan itu udah bikin gue seneng. Terimakasih karena loe udah bikin hari-hari gue indah beberapa hari ini, selamat tinggal”. Billa tak kuat menahan tangis dan pergi meninggalkan thundes. Dari kejauhan samar-samar terlihat bayangan thundes hilang ntah kemana seperti lenyap di telan oleh bumi. 

Setelah kejadian itu billa menyadari satu hal, walaupun hanya sekedar bayangan namun sangat berarti di kehidupan seseorang maka sayangilah seseorang itu bagaikan dia sebuah bayangan yang selalu mengikutimu maka kamu akan tau seberapa berartinya orang itu untukmu ketika kamu sudah tak pernah lagi melihat bayangan itu ..

Dona rahmawati nabilla





Tidak ada komentar:

Posting Komentar